About

Welcome to the blog of Hilman Permana Alisabana, which is named “matematiku”!

30 thoughts on “About”

  1. Pingback: Q: Rumus menaksir nilai faktorial dengan pendekatan Stirling – matematika-ku

  2. Mas, bolekah aku bertanya dan mas jelasin apa itu formula stirling, dan penggunaanya untuk apa? Matur nuwun 🙏🙏

    Reply

    1. Formula stirling ialah formula pendekatan asimtotik untuk menaksir nilai faktorial dg melibatkan beberapa konstanta matematika, dalam hal ini seperti e dan pi :

      n!\approx \sqrt{2\pi n}\left(\frac{n}{e}\right)^n

      dengan n ialah bilangan bulat positif (n > 0) dan e adalah konstanta Euler.

      Hal menarik di sini, kesalahan estimasi proporsional seiring dg bertambahnya n. Semakin besar n, error proporsional atau (n! – sqrt(2*pi*n) * (n/e)^n )/n! semakin mendekati 0.

      Formula stirling relevan digunakan misalnya untuk menaksir jumlah digit dari n! untuk n besar. Bisa juga digunakan untuk menentukan berapa banyak angka nol yg ada di suatu bilangan besar dg base 10.

      Reply

    1. Wa ‘alaikum salam wrwb. Selamat pagi WIB, Yana :). Ada manualnya dan sudah terintegrasi dengan baris-perintah ‘man’ di Linux. Jadi di terminal tinggal ketik man diikuti nama tool, misal :

      $ man neurocache

      untuk menampilkan manual neurocache, atau :

      $ man sslcryptonsc

      untuk menampilkan manual sslcryptonsc, dst.

      Source code man pages ada di directory: neurocache-dev/doc/

      Reply

      1. Oh iya 🙂 Trima kasih Pak atas petunjuknya. Smg sehat selalu, murah rezeki, dan tetap memberi pencerahan bagi dunia.

  6. salam kenal…bagus sekali pak…. kalau geometri non euclidean itu bagaimana pak, posting ttg tensor juga dong pak…

    Reply

    1. Salam kenal kembali..

      Geometri Non Euclidean sederhananya bisa dikatakan geometri yg tidak memenuhi postulat parallel (postulat kelima) dari Euclide. Gauss menemukan empat postulat pertama ditambah lawan/negasi dari parallel postulat juga konsisten, sejak itu bermunculanlah bermacam2 geometri yg dikembangkan tidak berpijak pada parallel postulat seperti Hyperbolic geometry dari Lobachevsky dan Bolyai, atau Elliptic geometry dari Riemann, yg disebut jg Riemannian geometry.

      Salah satu penggunaan dari Riemannian geometry, yg didalamnya banyak juga dipakai notasi tensor jg curvature, ialah dalam penurunan rumus teori relativitas.. Einstein beruntung karena pada saat itu telah tersedia peralatan matematikanya salah satunya dari Riemann. coba deh kamu buat artikel tentang itu saya akan baca ^_^

      Reply

  12. finally I can find you here again, sir.it had been a long time since i got final exams and i was off from social networks. I miss that when you’re explaining trigonometry chapter with animated graphic and programming languages​​. 😉 That’s very fun.

    Reply

  13. wooowwwwww its so much postes and i can read all of them….
    are u doing all your article by yourself or is there any people’s posts that u copied??eheheheh
    but im sure your blog will help others…
    yeahhh good job sir 😀

    Reply

    1. Hi, thank you for coming here. I always include the source link or reference when part of my posts come from writings of others. It is a necessity. there are also some stuffs that I share with rely on my memory from what I hear or read, and I forget the source or reference from where. Usually for the latter I do not include the source. Any way one of my motivation to post that stuff on this blog is to share what missing from it to be discuused with other people, and not in the format of scientific papers.

      Reply

Leave a reply to hilmanpermana Cancel reply